Category

cerpen (8) curahan hati (5) english (3) lirik (2) music (2) puisi (14) review (1)

Monday, 4 January 2010

PERAHU KERTAS (BOOK REVIEW)


Judul: Perahu Kertas
Penulis: Dewi 'Dee' Lestari
Harga: Rp. 69.000
Rating: ***** (RECOMENDED TO READ!!)


Peringatan: Tulisan ini akan membeberkan sebagian cerita dari buku. Jangan baca 
book review ini jika kalian lebih suka menemukan sendiri kejutan-kejutan ceritanya di dalam buku.. :)


Kugy, seorang cewek penghayal yang memiliki cita-cita menjadi juru dongeng dan kegemarannya adalah menghanyutkan perahu kertas yang berisikan pesan-pesan kepada Neptunus, di sungai manapun yang dapat ia temukan. Keenan, seorang cowok yang gemar sekali melukis dan tak ada lagi yang diinginkannya didunia ini selain menjadi pelukis. Namun keinginan ini ditentang oleh ayahnya sendiri yang menginginkan ia menjadi penerus pimpinan perusahaan yang telah dibangun oleh ayahnya sejak lama. Kugy dan Keenan adalah lakon utama dalam cerita ini.

Mereka berdua dipertemukan oleh sahabat Kugy, Noni dan Eko, dimana Eko adalah sepupu dari Keenan. Mereka berempat kuliah di universitas yang sama di Bandung. Acara rutin yang selalu digelar oleh mereka berempat membuat keduanya--Kugy dan Keenan--merasakan perasaan suka satu sama lain. Keenan, yang pada akhirnya mengetahui bahwa Kugy sudah punya pacar, entah mengapa malah berusaha menjauhi Kugy.

Permasalahan mulai timbul ketika Noni dan Eko berniat mencomblangkan Keenan pada sepupunya Noni, bernama Wanda. Kugy, yang tidak bisa jujur pada kedua sahabatnya atas perasaan sukanya terhadap Keenan, merasa tersisihkan atas program percomblangan mereka. Ketika akhirnya percomblangan itu berhasil, Kugy secara perlahan dan pasti menjauhi mereka. Kugy mulai menyibukkan diri dengan mendaftar menjadi guru sukarelawan disebuah sekolah darurat yang dinamakan Sakola Alit. Ia juga selalu mengambil SP (Semester Pendek), sehingga tak ada waktu lagi baginya untuk bertemu sahabat-sahabatnya, dan juga Keenan. Kesibukan itupun yang membuat Kugy akhirnya harus kehilangan pacarnya, Ojos. Semenjak saat itu, kepribadiannya berubah drastis dan ia lebih suka menutup diri.

Sementara Kugy mulai menarik diri dari para sahabatnya, impian Keenan akhirnya terwujud melalui Wanda. Wanda yang seorang kurator di museum ternama di Jakarta tertarik pada lukisan Keenan dan mendorongnya untuk mengikuti pameran.

Pameran terlaksana. Lukisan Keenan laku terjual tiga. Dan Keenan pun memutuskan untuk berhenti kuliah di jurusan Manajemen dan akan menghidupi dirinya sendiri dari melukis. Ayahnya yang tidak setuju dengan itu, membiarkan Keenan pergi dari rumah, membawa keputusannya dan cita-citanya, dengan satu konsekuensi: Ayahnya tidak akan lagi membiayai sepeserpun untuk hidup Keenan.

Keenan semakin merasa berhutang budi pada Wanda. Cinta yang seharusnya tidak terjadipun dipaksakan ada. Namun, kebohongan terungkap. Keenan sudah tak bisa lagi membiarkan dirinya terus-menerus berpura-pura bahwa ia mencintai Wanda ketika ia menemukan suatu kebenaran, bahwa lukisan-lukisannya yang laku terjual ternyata hanya dibeli oleh satu orang saja: Wanda.

Keenan, yang merasa terhina dengan semua ini akhirnya pergi meninggalkan Wanda. Dengan kejadian ini, Keenan akhirnya menyadari, bahwa ia hanyalah seorang pelukis yang masih mentah, tak ada satupun karyanya yang diminati oleh kolektor lukisan. Dengan keadaan begitu terpuruk, kurus kering karna kurang makan, Keenan meluncur ke Bali, meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia tinggal di Bali bersama sahabat ibunya waktu dulu, yang juga seorang pelukis.

Di Bali, Keenan kembali melukis melalui coretan-coretan dongeng yang ditorehkan Kugy pada sebuah buku yang pernah dititpkan padanya. Lukisannya begitu hidup, sehingga ada seorang kolektor yang tertarik pada lukisannya. Disana pun ia bertemu dengan seorang gadis Bali, dan selama dua tahun ia tinggal di Bali, ia--pada akhirnya--bisa melupakan Kugy.

Kugy yang selalu mengambil SP membuat ia lebih cepat lulus dari teman-teman seangkatannya. Ia berhasil lulus dengan nilai terbaik. Semuanya tak lepas dari dukungan Eko, sahabatnya dan sekaligus pacarnya Noni. Mengetahui kedekataan antara Eko dan Kugy, hubungan antara Noni dan Kugy menjadi semakin tidak baik. Kugy pun akhirnya kembali ke Jakarta dan mendapatkan pekerjaan sebagai 
co writer.

Kugy akhirnya menemukan pangerannya, dan kali ini bukan hanya dalam mimpi. Ketika Kugy bertemu Remi, bosnya sendiri, ia tahu bahwa ia telah keliru mencintai, memimpikan dan mengharapkan Keenan. Dan Kugy pun telah menambatkan hatinya pada Remi.

Lalu, benarkah Keenan tidak ditakdirkan untuk Kugy, pun sebaliknya? Apakah kebodohan mereka atas kebungkaman perasaannya selama ini akan terus berlanjut?? Apakah pada akhirnya Kugy bisa meraih cita-citanya menjadi juru dongeng?



Well, baca aja sendiri yah.. toh saya juga belum rampung bacanya.. :D
Rating bintang lima yang saya kasih memang tidak mengada-ada, karna Perahu Kertas ini buku ke-8 yang bisa membuat saya melek dengan sukses sampe lewat dari tengah malam, dan akan terus nekat untuk melek kalau saja besoknya tidak harus bangun pagi-pagi buat nyuci motor yang dekilnya udah audubileh.. ^^
Buku sebelumnya yang mampu menyihir saya hingga enggan menutup buku diraih oleh Harry Potter seri 1-7.

Selamat ya teh Dewi.. :)
Buku Perahu Kertas ini merupakan karya Anda yang pertama saya baca, saya jadi penasaran sama karya-karnya Anda berikutnya.. (huhu,, perlu menjadwalkan waktu dan juga uang buat pergi ke Toga Mas, lumayan biar dapet diskon.. :DV)

Dan, komentar pertama saya terhadap buku ini adalah,

Bukunya bagus banget!! Literatur yang bagus, dan banyak sekali petuah di dalamnya. Cerita cintanya tak pelak membuat saya nangis bombay.. dan saya pun terheran-heran sendiri, sebegitu sulitnyakah bagi seseorang untuk sekedar menyatakan tiga kata, 
ai-lop-yu, sekalipun di negeri dongeng??!!


Ahh.. Cinta memang aneh.. dan cinta memang tidak untuk dimengerti, tapi dirasakan.. :)


Salam,




**

Bandung, 04 Januari 2010
10:47
Kantor

No comments: