Category

cerpen (8) curahan hati (5) english (3) lirik (2) music (2) puisi (14) review (1)

Saturday, 20 February 2010

DESPERATE




i wish desperately, babe
that you were here
'cause i was in pain and
don't know how to make them go
if you're not here

i need you desperately, babe
to wipe the tears from my eyes
to feel the smile on my face
'cause you are the only one
who can make my pain away

but you have gone, babe
and i cannot find a way
how to make all this pain away

maybe i gotta take a bath
wish they'd be washed away,
away, and far far away
flowin' down into the ditch
passing throu' the firth, goin' to the beach

drowning them into the sea
drowning you into the sea
drowning me into the sea

'cause i need you, babe
i need you desperately..

**

dedicated for no one

Bandung, FEB 20, 10
11:45 pm
-bedroom-

Friday, 8 January 2010

Untuk Malam

Malam, 
Kenapa kau dingin sekali?
Kau membuatku beser, tauk!
Terpaksa aku beranjak dari tidurku
Bangunkan aku dari mimpiku
Untuk pergi ke kamar mandi
Hanya untuk merasakan dingin lagi


Malam, 
Kenapa kau begitu dingin?
Sungguh, kau membuatku bersin-bersin!
dan bila aku tak bisa lagi kembali terlelap,
Besok kau akan membuatku pening
Ooh.. sungguh aku tak ingin sakit lagi
Tak enak rasanya!
Tak pernahkah kau rasakan itu, malam?


Malam,
Biarkan aku kembali ke dalam dekap mimpi
Karna tak ada yang lebih buruk dari rasa dingin ini
Meskipun kadang mimpi menghantui,
Namun itu lebih baik dari dingin yang seperti mati


Malam, 
Tahukah kau mengapa aku begitu ingin bersama mimpi?
Karna mimpi mempunyai satu hal yang pasti:
Ia tak pernah khianat!
Yang buruk pun aku takkan menolak
Karnanya ku ‘kan berkata,
“Bukankah itu hanya mimpi?”


Malam, 
Biarkan aku bersama mimpi,
yang mungkin takkan pernah lagi kembali,
Untuk menikmati sang mentari
Tak ada lagi.. Hanya sunyi


Malam,
Aku ingin bersama mimpi


**

Bandung, 08 Januari 2009
Malam, dingin, sunyi, bersin
2:29 a.m
Kamar

Monday, 4 January 2010

PERAHU KERTAS (BOOK REVIEW)


Judul: Perahu Kertas
Penulis: Dewi 'Dee' Lestari
Harga: Rp. 69.000
Rating: ***** (RECOMENDED TO READ!!)


Peringatan: Tulisan ini akan membeberkan sebagian cerita dari buku. Jangan baca 
book review ini jika kalian lebih suka menemukan sendiri kejutan-kejutan ceritanya di dalam buku.. :)


Kugy, seorang cewek penghayal yang memiliki cita-cita menjadi juru dongeng dan kegemarannya adalah menghanyutkan perahu kertas yang berisikan pesan-pesan kepada Neptunus, di sungai manapun yang dapat ia temukan. Keenan, seorang cowok yang gemar sekali melukis dan tak ada lagi yang diinginkannya didunia ini selain menjadi pelukis. Namun keinginan ini ditentang oleh ayahnya sendiri yang menginginkan ia menjadi penerus pimpinan perusahaan yang telah dibangun oleh ayahnya sejak lama. Kugy dan Keenan adalah lakon utama dalam cerita ini.

Mereka berdua dipertemukan oleh sahabat Kugy, Noni dan Eko, dimana Eko adalah sepupu dari Keenan. Mereka berempat kuliah di universitas yang sama di Bandung. Acara rutin yang selalu digelar oleh mereka berempat membuat keduanya--Kugy dan Keenan--merasakan perasaan suka satu sama lain. Keenan, yang pada akhirnya mengetahui bahwa Kugy sudah punya pacar, entah mengapa malah berusaha menjauhi Kugy.

Permasalahan mulai timbul ketika Noni dan Eko berniat mencomblangkan Keenan pada sepupunya Noni, bernama Wanda. Kugy, yang tidak bisa jujur pada kedua sahabatnya atas perasaan sukanya terhadap Keenan, merasa tersisihkan atas program percomblangan mereka. Ketika akhirnya percomblangan itu berhasil, Kugy secara perlahan dan pasti menjauhi mereka. Kugy mulai menyibukkan diri dengan mendaftar menjadi guru sukarelawan disebuah sekolah darurat yang dinamakan Sakola Alit. Ia juga selalu mengambil SP (Semester Pendek), sehingga tak ada waktu lagi baginya untuk bertemu sahabat-sahabatnya, dan juga Keenan. Kesibukan itupun yang membuat Kugy akhirnya harus kehilangan pacarnya, Ojos. Semenjak saat itu, kepribadiannya berubah drastis dan ia lebih suka menutup diri.

Sementara Kugy mulai menarik diri dari para sahabatnya, impian Keenan akhirnya terwujud melalui Wanda. Wanda yang seorang kurator di museum ternama di Jakarta tertarik pada lukisan Keenan dan mendorongnya untuk mengikuti pameran.

Pameran terlaksana. Lukisan Keenan laku terjual tiga. Dan Keenan pun memutuskan untuk berhenti kuliah di jurusan Manajemen dan akan menghidupi dirinya sendiri dari melukis. Ayahnya yang tidak setuju dengan itu, membiarkan Keenan pergi dari rumah, membawa keputusannya dan cita-citanya, dengan satu konsekuensi: Ayahnya tidak akan lagi membiayai sepeserpun untuk hidup Keenan.

Keenan semakin merasa berhutang budi pada Wanda. Cinta yang seharusnya tidak terjadipun dipaksakan ada. Namun, kebohongan terungkap. Keenan sudah tak bisa lagi membiarkan dirinya terus-menerus berpura-pura bahwa ia mencintai Wanda ketika ia menemukan suatu kebenaran, bahwa lukisan-lukisannya yang laku terjual ternyata hanya dibeli oleh satu orang saja: Wanda.

Keenan, yang merasa terhina dengan semua ini akhirnya pergi meninggalkan Wanda. Dengan kejadian ini, Keenan akhirnya menyadari, bahwa ia hanyalah seorang pelukis yang masih mentah, tak ada satupun karyanya yang diminati oleh kolektor lukisan. Dengan keadaan begitu terpuruk, kurus kering karna kurang makan, Keenan meluncur ke Bali, meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia tinggal di Bali bersama sahabat ibunya waktu dulu, yang juga seorang pelukis.

Di Bali, Keenan kembali melukis melalui coretan-coretan dongeng yang ditorehkan Kugy pada sebuah buku yang pernah dititpkan padanya. Lukisannya begitu hidup, sehingga ada seorang kolektor yang tertarik pada lukisannya. Disana pun ia bertemu dengan seorang gadis Bali, dan selama dua tahun ia tinggal di Bali, ia--pada akhirnya--bisa melupakan Kugy.

Kugy yang selalu mengambil SP membuat ia lebih cepat lulus dari teman-teman seangkatannya. Ia berhasil lulus dengan nilai terbaik. Semuanya tak lepas dari dukungan Eko, sahabatnya dan sekaligus pacarnya Noni. Mengetahui kedekataan antara Eko dan Kugy, hubungan antara Noni dan Kugy menjadi semakin tidak baik. Kugy pun akhirnya kembali ke Jakarta dan mendapatkan pekerjaan sebagai 
co writer.

Kugy akhirnya menemukan pangerannya, dan kali ini bukan hanya dalam mimpi. Ketika Kugy bertemu Remi, bosnya sendiri, ia tahu bahwa ia telah keliru mencintai, memimpikan dan mengharapkan Keenan. Dan Kugy pun telah menambatkan hatinya pada Remi.

Lalu, benarkah Keenan tidak ditakdirkan untuk Kugy, pun sebaliknya? Apakah kebodohan mereka atas kebungkaman perasaannya selama ini akan terus berlanjut?? Apakah pada akhirnya Kugy bisa meraih cita-citanya menjadi juru dongeng?



Well, baca aja sendiri yah.. toh saya juga belum rampung bacanya.. :D
Rating bintang lima yang saya kasih memang tidak mengada-ada, karna Perahu Kertas ini buku ke-8 yang bisa membuat saya melek dengan sukses sampe lewat dari tengah malam, dan akan terus nekat untuk melek kalau saja besoknya tidak harus bangun pagi-pagi buat nyuci motor yang dekilnya udah audubileh.. ^^
Buku sebelumnya yang mampu menyihir saya hingga enggan menutup buku diraih oleh Harry Potter seri 1-7.

Selamat ya teh Dewi.. :)
Buku Perahu Kertas ini merupakan karya Anda yang pertama saya baca, saya jadi penasaran sama karya-karnya Anda berikutnya.. (huhu,, perlu menjadwalkan waktu dan juga uang buat pergi ke Toga Mas, lumayan biar dapet diskon.. :DV)

Dan, komentar pertama saya terhadap buku ini adalah,

Bukunya bagus banget!! Literatur yang bagus, dan banyak sekali petuah di dalamnya. Cerita cintanya tak pelak membuat saya nangis bombay.. dan saya pun terheran-heran sendiri, sebegitu sulitnyakah bagi seseorang untuk sekedar menyatakan tiga kata, 
ai-lop-yu, sekalipun di negeri dongeng??!!


Ahh.. Cinta memang aneh.. dan cinta memang tidak untuk dimengerti, tapi dirasakan.. :)


Salam,




**

Bandung, 04 Januari 2010
10:47
Kantor

Tuesday, 22 December 2009

Antara Segitiga

Cantik. Tak ada kata lain yang lebih pantas untuk menggambarkan ia. Ia yang memujamu. Bila dibandingkan dengaku, tak ada orang waras yang akan memilihku daripada ia.

“Tapi aku memilihmu”, ucap bibirmu.

Namun aku mendengar matamu berdusta.1) 

Sempurna. Adakah kata yang lebih tepat untuk menggambarkan ia? Layaknya sebuah lukisan masterpiece yang setiap goresannya menyimpan sejuta keindahan yang begitu gamblang, bahkan dengan mata telanjang.

“Bukankah sudah kukatakan padamu bahwa aku lebih memilihmu?”, bibirmu kembali berucap, dan secara bersamaan, aku melihat kedut kebohongan yang memuakkan.

Tak ada yang tahu apa isi kepala dan hati orang. Kecuali mungkin aku yang (aku pikir) telah mengenalmu sekian lama. Semua bukti mengarah pada kecondongan hatimu yang berpihak pada ia. Tak pelak lagi, ia telah berhasil menguasaimu, bukan hanya pada hatimu, tapi selurhmu telah ia kuasai dan ambil alihmu dariku:

Bibirmu (terlihat dari caramu menyebut nama ia); matamu (tentu saja aku tahu, kamu akan menyambar kesempatan pertama untuk melirik ia sekalipun aku hanya sesenti dari hidungmu!); hatimu (oh, come on, apa perlu aku membelah dadamu untuk membuktikan lebih dari separuh ruang hatimu terisi oleh ia?); pula mimpimu (akuilah, kamu sering memimpikan ia, iya kan?).

Lalu, apakah yang tersisa darimu untukku selain kepura-puraan yang entah apa maksudnya dan sampai saat ini masih kamu petahankan?

“Aku lelah dengan kepura-puraan ini”, kataku waktu itu. “Mengapa kau tak sudahi saja semua kepura-puraanmu saat ini juga? Aku menerima apapun keputusanmu, maksudku, aku akan mencoba untuk menerima apapun keputusanmu”.

Tapi rupanya, kamu tetap bertahan dengan kepura-puraanmu hingga batas waktu dan alasan yang hanya diketahui olehmu.

Kini aku hanya bisa menunggu pada belas kasih takdir. Menunggu dengan kepastian yang telak untukku. Menunggu dengan satu keyakinan pasti: bahwa aku takkan pernah menang melawannya.

**

Bandung, 21 December 2009
23:54:39
Kamar


1) Karena mata mengatakan segalanya.


Terimakasih untuk malam dan cappucino yang selalu setia menemaniku.. 
 

Friday, 11 December 2009

Sedikit kehebohan di ruang tunggu apotek gara-gara si nta nu sok ngahiwal..

Snut.. snut.. snut..
Gitu deh kalo gusi lagi sakit.. Snut-snutan.. Rebo kemaren baru cabut gigi--DUA!! Senen satu, rebo satu. Sebenernya sih dokternya udah kasih obat anti biotik.. cuma gatau kenapa ko sakitnya ga berenti-berenti.. Karna sakitnya ngeganggu proses makan, akhirnya ta mutusin pergi ke apotek buat beli anti biotik lagi, sekalian beli ponstan..

Nta (N): Teh ada ponstan ga?

Apoteker (A): Ada. Ponstannya berapa teh?

N: Satu strip aja.. Sama obat ini dong *sambil nyerahin obat antibiotik yang pernah dikasih dokter senen lalu, dan ga lupa pasang tampang inosens karna sebenernya tu obat harus pake resep dokter*

A: butuhnya berapa?

N: *bingung* loh, emangnya harus berapa??

A: teteh udah makan berapa?

N: *sambil mikir* umm.. berapa yah????

A: Emangnya dari kapan teh??

N: Dari hari senen..

A: *sambil ngitung-ngitung pake jari tangannya* kalo senen berarti udah... 5 hari.. waaahh.. berarti udah banyak banget!! ko masih sakit?? *tiba-tiba matanya curiga*

N: *masih tetep pasang tampang inosens* iyah.. itu kan obatnya harus diminum 3x1.. kalo saya minumnya cuma sehari-satu doang..

A: oh ya pantesan aja.. harusnya sehari-tiga teh..

N: *mencoba ngeles dan tetep pasang tampang inosens* oohh.. gitu ya teh.. kirain gapapa sehari-satu juga.. abisnya obatnya suka bikin ngantuk.. saya kan harus kerja.. paling diminumnya malem ajah..

A: Ini obatnya ga bikin ngantuk ko teh..

N: *kagok ku era* ahh.. masa sih.. tapi ko saya suka ngantuk yah kalo minum itu... ato mungkin saya nya aja kali yah yang tukang ngantukan.. *untung ta nyadar diri*

A: hahah.. iya kali teh..

N: Terus gimana dong teh..?? *kali ini pasang tampang melas*

A: Ya harus mulai lagi dari awal.. tapi harus diminumnya rutin ya sehari-tiga..
Ini pokonya saya kasih lagi obat 8 biji, tapi harus sehari-tiga ya teh..

N: SIIAAPP..


Fiuhh.. lega deh ahirnya dapet juga obatnya.. Secara dari dulu ta paling males kalo disuruh minum obat.. sebisa mungkin ngehindar minum obat.. kaya contoh yang satu ini..

Nta.. nta.. smoga lekas sembuh yaaahhh...

**

Bandung, 11 Desember 2009

14:15

Kantor

Monday, 26 October 2009

Bibir Monyong Lima Mili

GUE PAKE BEHEEEELLL…!!

Gak penting!!

Justru disitu letak ketakjuban gue sama blog. Gue udah sering nemuin banyak blog yang membahas hal-hal yang ga penting, yang entah disadari ato ngga oleh si empunya blog.

Ulangi. GUE SEKARANG PAKE BEHEEELLL...!!!

Baru itungan hari. Ga enak. Makan ga enak, ngomong ga enak, sikat gigi ga enak, dan—gue dapet informasi dari temen yang udah duluan pake behel—ciuman pun tak enak. Gue udah ngebuktiin tiga hal pertama dan jadi penasaran sama hal yang terakhir 

Entah setan mana yang ngaruhin gue supaya gue pake kawat gigi. Yang jelas, ketika sang putri kawat ini terbangun dari tidurnya dan melihat cermin yang menggantung di dinding, hal pertama yang ada dipikirannya adalah: muka gue ko beda yah?

Karna si cermin ga bisa jawab, maka otak tengil gue yang ngejawab. Dia bilang gini, “Hmm.. hebat juga ne kawat. Baru juga semalem dipasang, ko udah bikin muka gue tambah cantik”. Dan hati gue langsung berontak. Untung ajah cerminnya ga pecah. Gue tilik-tilik lagi… jadi penasaran apa yang bikin beda… daaannn… ternyata oh ternyata.. bibir gue tambah monyong, maaaaannnnn!! 

Ko gada yang ngasih tau gue sih kalo pasang behel bakal bikin bibir monyong lima mili!?? Informasi yang gue dapat—baik itu dari internet ato tanya langsung temen yang udah pake—hal-hal yang dikeluhkan cuma seputar: sariawan, pusing-pusing, makan langsung telen ga pake dikunyah dulu (gue jadi kasian sama usus gue) yang akibatnya, banyak orang yang akhirnya mengurangi porsi makan dan ngemil. Dengan adanya semua informasi itu, paling ngga gue udah punya persiapan untuk menghadapi masalah-masalah diatas, kaya gini nih:

1.    Kalo sariawan mah gampang… obat sariawan banyak dijual ko dipasaran..
2.    Pusing-pusing mah tidurin ajah.. gue kan paling demen tidur..
3.    Kalo makan langsung telen,,,gue coba menghindar makan beling.. eh, maksudnya ngehindar makan yang keras-keras dan lebih memilih makanan yang berkuah..
4.    Huaaahhhh.. ini dia ni yang paling gue tunggu: ngurangin porsi makan! Toh “diet” yang dulu pernah gue jalanin ga pernah berhasil..

So…… Bereeesss, kaaannn…

Gue udah bisa menyusun strategi jitu untuk menghadapi hal-hal yang dikeluhkan dari berbehel ria. Tapi… kalo untuk menutupi bibir yang tambah monyong,,,kira-kira strateginya apa yah??? 

**

Bandung 23 Oktober 2009

8:00 pm

Friday, 23 October 2009

Yeaahh... Finally I Go Blog..!!!




Hare gene baru punya blog??

Yayaya wateper yu say lah.. Bukannya gue pengen sok latah-latahan ngeblog ato gimana, tapi ya,,mau gimana lagih.. ada yang nyaranin kalo gue lebih baik bikin blog.

Emang banyak yang nyaranin?? Berapa orang??

Kagak banyak ko.. seinget gue sih cuma dua orang doang..  
 

Tapi kata mereka--inget, kata mereka loh,,kata mereka yang nyaranin gue buat bikin blog--tulisan gue lumayan bagus dan lebih baik dibikin blog ajah. Tadinya mah ogah-ogahan.. Gue pikir, ah ngapain juga bikin blog emangnya:

1. Ada gituh yang mau baca tulisan butut gue?
2. Ga ada waktu..!!
3. Hoy.. dirumah ga punya koneksi internet neeh..!!
4. Umm,,kalo dipikir-pikir, fasilitas note di pesbuk cukup ko...
5. Gue ga bisa bikinnya..!!
 
 


Tapi akhirnya, lima persoalan itu gue jawab sendiri:

Persoalan pertama,
Gue ga mau lagi dipusingin masalah "ada gituh yang mau baca tulisan gue?". Hey,,halohh.. Gue kan cuma pengen nyalurin hobi: nulis. Jadi gada salahnya kalo hobi itu dituangkan di dalam blog. Masalah mau ada yang baca kek, mau engga kek, ya gue ga peduli,,atau lebih tepatnya gue mencoba untuk ga peduli..

Persoalan kedua,
Udah jelas kan, secara gue sibuk.. 
 
Paling gue bilang "uduuuudddd kaciaaannn" ajah buat orang yang udah sudi mampir di blog gue dan berharap bisa liat postingan terbaru, ternyata yang bisa ditemuin cuma postingan-postingan lama karna gue ga punya cukup waktu untuk bikin tulisan yang baru, atau yang terparah, gue ga punya ide buat menulis tulisan baru..

Persoalan ketiga,
Hmm.. that's why I always pray to God: God, gimme a money.. a lot of money, not monkey.. Jadi kan gue bisa beli modem semacam telkom flash tea..hihih.. maklum,,kelebihan gaji yang hanya seorang pegawai rendahan cuma cukup buat beli beng-beng ajah.. Itu juga kalo lagi ada promo yang harganya serebuan.. Aahh.. seandainya internet bisa dikoneksikan dengan sebungkus coklat beng-beng..

Persoalan keempat,
Huiihh.. gue seneng banget pas tau kalo pesbuk punya fasilitas canggih macem note. Kalo frenster mah boro-boro.. Udah cape-cape posting tulisan di bulletin, ehh.. malah kelelep sama tulisan yang laen. Huh! Ga guna. Dan untuk tampilannya juga udah oke ko.. Putih bersih tanpa ada embel warna-warni yang malah kadang bikin tulisan susah dibaca. Gue lebih suka gini: simpel.



Persoalan kelima,
Merupakan hal yang paling mendasar kenapa selama ini gue emoh bikin blog. Punya kakak canggih juga ga guna! Huh, mana mau dia membiarkan adiknya yang lucu imut menggemaskan nan malang ini bertanya tentang hal ini-itu yang menurutnya ga penting tapi bagi si adik kecil ini adalah suatu hal yang penting sekali. Tapi, berhubung gue pernah naklukin Ms. Access--gue pikir ini merupakan suatu prestasi tersendiri karna gue ga punya background di pemograman--gue pun akhirnya 'nekat' bikin blog.

Yah, akhirnya blog yang dikasih nama "lophegirl" pun jadi sudah. Dengan tampilan yang sesederhana mungkin tanpa banyak warna ini-itu. Mudah-mudahan blog ini bisa menjadi temen setia disaat gue sedih dan senang. Disaat gue ingin sendiri dan hanya ingin 'mengobrol' dengan untaian kata. Karena biasanya gue lebih sering menulis menggunakan hati, gue harap blog ini pun memiliki 'hati' yang bisa diajak berbagi untuk ku, untuk mu, dan untuk kalian..

Dan disamping itu semua, gue juga harus siap dengan omelan para pengembara internet yang dengan sialnya nyasar di blog ini, dan hal terbaik yang keluar dari mulut mereka adalah, "buseeeettt.. ne tulisan butut amat sih? siapa sih yang buat?!" atau mungkin hal yang terburuknya adalah... "hoaaaheemmmm..".

Eniwei baidewei si bajai makan petai, kalo temen-temen punya info apapun tentang blog, pliisss.. sharing-sharing yah.. Karna gue masih gaptek banget nih.. 
 
 


Salam,